Sabtu, 12 Mei 2012

MENGAMATI REAKSI OKSIDASI YANG TERJADI PADA BERBAGAI MACAM BUAH


MENGAMATI REAKSI OKSIDASI YANG TERJADI PADA BERBAGAI MACAM BUAH
A.     ALAT DAN BAHAN
1.      Alat:
-          Pisau/Cutter
-          Jam/Stopwatc
2.      Bahan:
-          Buah Apel
-          Buah Pir
-          Buah Pisang
-          Buah Salak
-          Buah Kedondong
B.      CARA KERJA
1.      Peratama-tama siapkan alat dan bahan.
2.      Kemudian, buah di potong satu persatu dan dihitung berapa lama buah mengalami reaksi oksidasi (secara bersamaan).
3.      Setelah buah tersebut mengalami perubahan warna, maka catat berapa lama buah itu dapat berubah warna.
C.      TABEL HASIL PENGAMATAN
Nama Buah
Waktu yang di butuhkan untuk teroksidasi
Apel
13 menit
Pir
12 menit
Pisang
12 menit
Kedondong
10 menit
Salak
18 menit

D.     KANDUNGAN SENYAWA PADA BUAH
1.      Buah Pir
Beberapa zat kimia juga terdapat pada buah ini, salah satu zat kimia yang paling penting adalah asam klorogenat yang sangat membantu menunjang kesehatan tubuh Anda.


2.      Buah Pisang
Pisang berubah menjadi cokelat/hitam di dalam / di luar lemari es terutama karena reaksi kimia dalam kulit pisang.
Pisang yang masih hijau dan tidak di kupas, mengandung senyawa/gas etilen Inilah mengapa banyak petani pisang yang menyimpan pisang dalam senyawa karbida. Senyawa kimia ini bertanggung jawab dalam membantu mematangkan pisang menjadi warna kuning.
Pada saat yang sama, beberapa asam alami juga sedang diproduksi yang mengatur proses pematangan dan membuat manis pisang (di dalam pisang, sejumlah besar enzim melalui siklus Kreb mengkonversi asam sitrat, asam mallat dan asam oksalat menjadi glukosa, yang membuat pisang manis selama proses pematangan).
Ketika kita menyimpan pisang di lemari es, produksi asam melambat sebagai akibat dari suhu dingin, dan sebagai hasilnya, proses pematangan daging pisang melambat.
Namun, dalam suhu dingin, keadaan fisik membran sel dalam kulit pisang berubah dan menyebabkan kebocoran polyphenoloxidase enzim yang mengoksidasi senyawa fenolik yang dihasilkan dari vakuola sel (enzim ini mempolimerisasi senyawa fenolik menjadi polifenol mirip dengan struktur melanin yang berwarna cokelat seperti kulit manusia), itulah karena proses ini menghasilkan warna gelap pada kulit dan daging pisang.
3.      Buah Apel
Selain memiliki senyawa kimia yang bergizi, apel juga mengandung zat nirgizi atau senyawa fitokimia yang sarat manfaat bagi kesehatan. Apel mengandung senyawa fitokimia dalam jumlah besar, salah satunya adalah flavonoid. Aktivitas antioksidan total dari buah apel dengan kulitnya kira-kira sebesar 83 µmol vitamin C, yang berarti bahwa aktivitas antioksidan dari 100 gram apel sebanding dengan 1.500 mg vitamin C. kulit apel memiliki aktivitas antioksidan dan bioaktivitas lebih tinggi daripada buah apel, karena kulit apel mengandung lebih banyak senyawa antioksidan, terutama quersetin. Bila vitamin C punya aktivitas antioksidan 1, maka quersetin memiliki aktivitas antioksidan 4,7 kalinya. Penelitian mengungkapkan bahwa apel tanpa kulit memiliki aktivitas antioksidan lebih kecil dari pada apel dengan kulitnya. Dengan demikian mengkonsumsi apel dengan kulit menjadi lebih baik dibandingkan tanpa kulit.

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Premium Wordpress Themes