MENGAMATI
REAKSI OKSIDASI YANG TERJADI PADA BERBAGAI MACAM BUAH
A.
ALAT DAN BAHAN
1.
Alat:
-
Pisau/Cutter
-
Jam/Stopwatc
2.
Bahan:
-
Buah Apel
-
Buah Pir
-
Buah Pisang
-
Buah Salak
-
Buah Kedondong
B.
CARA KERJA
1. Peratama-tama siapkan alat dan bahan.
2. Kemudian, buah di potong satu persatu dan dihitung berapa
lama buah mengalami reaksi oksidasi (secara bersamaan).
3. Setelah buah tersebut mengalami perubahan warna, maka catat
berapa lama buah itu dapat berubah warna.
C.
TABEL HASIL PENGAMATAN
Nama Buah
|
Waktu yang
di butuhkan untuk teroksidasi
|
Apel
|
13
menit
|
Pir
|
12 menit
|
Pisang
|
12
menit
|
Kedondong
|
10 menit
|
Salak
|
18
menit
|
D.
KANDUNGAN SENYAWA PADA BUAH
1.
Buah Pir
Beberapa zat kimia juga terdapat pada buah ini, salah satu
zat kimia yang paling penting adalah asam klorogenat yang sangat membantu
menunjang kesehatan tubuh Anda.
2.
Buah Pisang
Pisang berubah menjadi cokelat/hitam di dalam / di luar
lemari es terutama karena reaksi kimia dalam kulit pisang.
Pisang yang masih hijau dan tidak di kupas, mengandung
senyawa/gas etilen Inilah mengapa banyak petani pisang yang menyimpan pisang dalam
senyawa karbida. Senyawa kimia ini bertanggung jawab dalam membantu mematangkan
pisang menjadi warna kuning.
Pada saat yang sama, beberapa asam alami juga sedang
diproduksi yang mengatur proses pematangan dan membuat manis pisang (di dalam
pisang, sejumlah besar enzim melalui siklus Kreb mengkonversi asam sitrat, asam
mallat dan asam oksalat menjadi glukosa, yang membuat pisang manis selama
proses pematangan).
Ketika kita menyimpan pisang di lemari es, produksi asam
melambat sebagai akibat dari suhu dingin, dan sebagai hasilnya, proses
pematangan daging pisang melambat.
Namun, dalam suhu dingin, keadaan fisik membran sel dalam
kulit pisang berubah dan menyebabkan kebocoran polyphenoloxidase enzim yang
mengoksidasi senyawa fenolik yang dihasilkan dari vakuola sel (enzim ini
mempolimerisasi senyawa fenolik menjadi polifenol mirip dengan struktur melanin
yang berwarna cokelat seperti kulit manusia), itulah karena proses ini
menghasilkan warna gelap pada kulit dan daging pisang.
3.
Buah Apel
Selain memiliki senyawa kimia yang bergizi, apel juga mengandung zat
nirgizi atau senyawa fitokimia yang sarat manfaat bagi kesehatan. Apel
mengandung senyawa fitokimia dalam jumlah besar, salah satunya adalah
flavonoid. Aktivitas antioksidan total dari buah apel dengan kulitnya kira-kira
sebesar 83 µmol vitamin C, yang berarti bahwa aktivitas antioksidan dari 100
gram apel sebanding dengan 1.500 mg vitamin C. kulit apel memiliki aktivitas
antioksidan dan bioaktivitas lebih tinggi daripada buah apel, karena kulit apel
mengandung lebih banyak senyawa antioksidan, terutama quersetin. Bila vitamin C
punya aktivitas antioksidan 1, maka quersetin memiliki aktivitas antioksidan
4,7 kalinya. Penelitian mengungkapkan bahwa apel tanpa kulit memiliki aktivitas
antioksidan lebih kecil dari pada apel dengan kulitnya. Dengan demikian
mengkonsumsi apel dengan kulit menjadi lebih baik dibandingkan tanpa kulit.
0 komentar:
Posting Komentar